Sabtu, 02 Juni 2018

Bersyukur Dalam Kondisi Apapun


Bersyukur Dalam Kondisi Apapun
Beryukur adalah kualitas hati tertinggi, karena dengan bersyukur hati akan menjadi terbebas dari penyakit-penyakit hati yang akan merusak hati itu sendiri. Ketika kita bersyukur, maka kita akan melupakan semua hal yang buruk yang ada di dalam hati. Coba saja kita  mengucapkan kalimat syukur disertai dengan rasa benci terhadap orang lain, pastinya akan terasa susah dan akan cenderung kepada salah satu tidak mungkin antara syukur dan benci bisa bersatu.
Kita sebagai manusia pasti pernah  merasakan kondisi lapang dan sempit. Banyak dari kita yang mudah untuk bersyukur ketika kita diberi kelapangan berupa harta yang banyak, tubuh yang sehat, teman yang baik dan hal-hal lain yang  membuat kita merasa senang. Namun sedikit sekali dari kita yang dapat bersyukur ketika diberi kesempitan oleh Allah, diantaranya berupa kekurangan harta, diberi penyakit, hubungan keluarga yang tidak harmonis dan berbagai hal yang membuat kita merasa tidak nyaman.
Padahal jika kita mampu bersyukur dalam kondisi lapang maupun sempit maka Allah akan memberikan pertolongan dan akan melipatgandakan nikmat yang telah diberikan kepada kita, sebagaimana firmannya dalam surat Ibrahim ayat 7:
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ ٧
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (Q.S Ibrahim: 7).
            Pada ayat itu juga disebutkan bahwasannya Allah mengancam bagi siapa saja yang ingkar terhadap nikmatnya dengan adzab yang pedih. Ini merupakan anjuran untuk kita agar selalu bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang kita benar-benar membutuhkannya setiap saat.
Sumber: tattoobilde.com
            Ketika kita dalam keadaan lapang, amat mudah kita untuk bersyukur terhadap Allah karena kita merasakan langsung nikmat yang diberikan oleh Allah. Tetapi apabila kita dalam keadaan sempit kita cenderung susah untuk mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan karena kita berpikir bahwa itu bukanlah sebuah kenikmatan melainkan sebuah bencana.
            Contohnya ketika kita sakit, maka kita akan mengeluh terhadap Allah, dan mungkin kita akan berkata “mengapa saya tidak seperti mereka yang dapat menikmati indahnya hidup dengan diberi kesehatan, tidak seperti saya yang hanya bisa berbaring tidak melakukan aktivitas apapun.” Tetapi kalau kita berpikir lebih dalam lagi, mungkin Allah sayang kepada kita. Allah hendak menghapus dosa-dosa dan Allah ingin agar kita sadar bahwa nikmat sehat itu begitu berharga. Maka ketika kita sedang sakit bersyukurlah kepada Allah karena kita termasuk hambanya yang di sayangi. Jangan pernah mengeluh terhadap kondisi kita saat ini, yakinlah bahwasannya ada hikmah yang dapat kita ambil dalam setiap hal baik yang menyenangkan ataupun yang tidak menyenangkan.
Lagipula ketika kita sakitpun masih ada banyak nikmat yang masih Allah berikan kepada kita. Seperti kita masih bisa bernafas, bukankah itu tandanya kita masih diberikan hidup oleh dan Allah memberi oksigen untuk kita gratis. Matahari masih bersinar, bukankah itu juga merupakan tanda bahwa hari yang cerah masih menanti kita. Dan tidak alas an bagi kita untuk bersyukur kepada Allah, Karena begitu banyak nikmat yang Allah berikan. Saking banyaknya, kalau saja lautan dijadikan tinta dan pohon dijadikan pena, maka hal itu tidak akan cukup untuk menuliskan nikmat Allah yang begitu banyak. Untuk itu mulai dari sekarang mari kita terus belajar untuk bersyukur dalam kondisi apapun baik lapang maupun sempit.





Bersyukur Dalam Kondisi Apapun

Bersyukur Dalam Kondisi Apapun Beryukur adalah kualitas hati tertinggi, karena dengan bersyukur hati akan menjadi terbebas dari penyakit...