Sabtu, 04 Maret 2017


Tuesday, February 28, 2017
23:20:31
Suara ayam berkokok terdengar yang membuatku terbangun dari nyenyaknya tidur. Kulihat jam tangan ternyata waktu telah masuk waktu shubuh, aku bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat subuh. Waktu itu aku tidak tidur di sakan melainkan aku menginap di  rumah temanku Abdul Nafi Saharah namanya, dan dia satu prodi denganku yaitu prodi ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Namun, pada saat itu nafi tidak berada di kontrakannya karena dia sedang pulang ke Pakenjeng.
            Matahari telah terbit menyinari bumi dan seluruh isinya, dan ini merupakan tanda kebesaran Allah yang patut kita syukuri. Berbarengan dengan itu akupun bergegas pergi ke sakan untuk bersiap-siap kuliah karena perkuliahan hari ini dimulai pada pukul 07:30 yaitu mata pelajaran ilmu menulis, pertemuan kedua di semester baruku.
            Setelah semuanya aku persiapkan aku cepat-cepat saja pergi ke ruang perkuliahan karena jam menunjukan 07:32 , telat dua menit kataku dalam hati. Tetapi, setelah aku sampai di ruangan ternyata dosennya belum ada hanya ada the siti fatonah dan siti urbah yang ada di ruangan kelas. Tak lama setelah itu dosenpun datang dan temanku yang lainnya pun ikut menyusul.
            Aku berkuliah mengambil prodi ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dan merupakan angkatan pertama. Jumlah mahasiswanya ada 10 orang yaitu saya, Abdul Nafi Saharah, Rijalul Khoer, teh Siti Fatonah, teh Wafa Masruroh, Siti Urbah Ashiroh, Wilda Ilmi Utami, Nisa Istiqomah, Heriyani Hanifan dan Fitri Lailatul Mubarokah, namun sekarang jumlahnya ada delapan orang setelah Heriyani dan Fitri melangsungkan pernikahan dan tidak meneruskan perkuliahannya. Walaupun terbilang jumlah mahasiswa di prodi kami paling sedikit tetapi aku merasa seperti mempunyai keluarga baru karena kami bisa lebih saling mengenal dan kami mempunyai komitmen untuk bersama-sama sampai wisuda.. Aamiin…
            Setelah pembelajaran selesai aku mengajak Abdul Nafi dan Rijal untuk pergi ke warung, karena aku belum sarapan. Aku memesan baso kepada si ibu tukang warung namun rijal tidak memesannya katanya dia sudah sarapan pagi akhirnya aku dan nafi saja yang makan bakso. Ketikaku mau membayar, uangku taka ada yang pas maka nafipun membayar sebagian agar uangnya pas. 
            Hari itu perkuliahan sampai pukul 2:30, perkuliahan terakhir yaitu Bahasa inggris, kalau semasa di SMA mata pelajaran inilah yang dulu termasuk aku sukai. setelah perkuliahan selesai kamipun pergi ketempat masing-masing ada yang pergi ke kosan dan ada yang pergi ke sakan.






2 komentar:

  1. Heriyani dan Fitri melangsungkan pernikahan dan tidak meneruskan pernikahannya?

    tidak meneruskan perkuliahannya mungkiin...

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Bersyukur Dalam Kondisi Apapun

Bersyukur Dalam Kondisi Apapun Beryukur adalah kualitas hati tertinggi, karena dengan bersyukur hati akan menjadi terbebas dari penyakit...